Friday, August 24, 2018

Akhlak Tercela (nifaq dan keras hati/pemarah)


NIFAQ
Pengertian Nifaq
Nifaq (hipokrit, bermuka dua) berasal dari kata النافقاء (naafiqaa’). Nifaq secara bahasa (etimologi) berarti salah satu lubang tempat keluarnya yarbu’ (hewan sejenis tikus) dari sarangnya, di mana jika ia dicari dari lobang yang satu, maka ia akan keluar dari lobang yang lain. Dikatakan pula, ia berasal dari kata النفق(nafaq) yaitu lobang tempat bersembunyi.Nifaq secara bahasa berarti ketidaksamaan antara lahir dan batin.


Nifaq menurut syara (terminologi) berarti menampakkan keislaman dan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan.Pelakunya dinamakan munafik. Pada sisi pelakunya dapat berarti, manusia secara lahiriah memperkenalkan dirinya seorang muslim dan mengaku beriman, tapi secara batin ia adalah seorang kafir dan tidak memiliki keyakinan seperti apa yang diucapkannya.

 Macam-macam Perilaku Nifaq
a.      Nifaq ‘amaliy (perbuatan)
Nifaq ‘amaliy(nifak kecil) yaitu melakukan sesuatu yang merupakan perbuatan orang-orang munafiq, tetapi masih tetap ada iman di dalam hati. Nifaq jenis ini tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama (murtad)
b.      Nifaq I’tiqadi (Keyakinan)
Yaitu nifaq besar, di mana pelakunya menampakkan keislaman, tetapi menyembunyikan kekufuran. Jenis nifaq ini menjadikan pelakunya keluar dari agama dan dia berada di dalam kerak Neraka.

Tanda-tanda Pelaku Perilaku Nifaq
a.    Bila Berbicara Dusta
Dalam ajaran Islam, perbuatan dusta atau berbohong sangat-sangat dicela. Jangan mudah berkata dusta walau dalam perkara-perkara kecil. Karena demikian itu akan mengurangi kepercayaan orang kepada kita saat kita menyampaikan kebenaran
b.    Bila berjanji mengingkari
Pada masalah ini, terbagi kepada dua jenis: Pertama, seseorang berjanji padahal di dalam niatannya tidak ingin menepatinya. Kedua, Berjanji pada dirinya untuk menepati janji, kemudian timbul sesuatu, lalu mengingkarinya tanpa alasan.
c.    Bila dipercaya mengkhianati
Bila seseorang diberi amanah, maka ia wajib melaksanakannya.
d.    Bila Berseteru berbuat fajir
Makna fujur adalah keluar dari kebenaran secara sengaja sehingga kebenaran ini menjadi kebatilan dan kebatilan menjadi kebenaran. Dapat dijelaskan fajir adalah mempertahankan pendapat dengan berbagai cara. Dengan mendatangkan dalil walaupun dalil dari penalarannya sendiri.
Nilai-nilai Negatif Perilaku Nifaq
a.    Berbohong
Orang munafik berbohong ketika berbicara dan bersumpah atas kebohongan yang diucapkannya.
b.    Malas beribadah
Mereka melakukan shalat dengan rasa malas dan sangat sedikit mengingat Allah Swt.
c.    Mengejek orang beriman
Mereka mengejek orang-orang beriman demi menyukseskan tujuan agama. Dan menilai mereka sebagai orang-orang bodoh yang tidak berakal.
d.    Menganggap selain Allah ada penolong dan pemberi kemuliaan
Demi meraih kemuliaan mereka meminta tolong kepada orang lain dan beranggapan dapat meraih kemuliaan selain kepada Allah Swt.
e.    Mengaku sebagai pelaku kebenaran
Menilai dirinya sebagai golongan yang mengedepankan kebenaran sehingga membuat mereka tidak sudi merevisi pandangan dan keyakinannya.
f.      Bermanis lidah
Mereka memiliki tampilan lahiriah yang indah dan ucapan yang menarik tapi menipu. Tapi ucapan mereka tidak berasal dari pemahaman dan iman.
g.    Pelaku keburukan
Tidak melakukan kewajiban Amar Makruf dan Nahi Munkar, bahkan sebaliknya memerintahkan yang munkar dan melarang yang makruf.

Akibat Buruk Sifat Nifaq
a.    Bagi diri sendiri
1)   Tercela dalam pandangan Alloh swt. dan sesama manusia sehingga dapat menjatuhkan nama baiknya sendiri.
2)   Hilangnya kepercayaan dari orang lain atas dirinya.
3)   Tidak disenangi dalamj pergaulan hidup sehari-hari
4)   Bisa mempersempit  jalan untuk memperoleh Rizqi kaqrena orang lain tidak mempercayainya lagi.
5)   Mendapat siksa yang amat pedih kelak di hari akhir
b.    Bagi orang lain
1)   Menimbulkan kekecewaan hati sehingga dapat merusak hubungan persahabatan yang terjalin baik. Apabila kekecewaan terlalu mendalam sehingga tidak mampu mengendalikan,  tidak mustahil terjadi tindakan-tindakan anarkhis.
2)   Membuka peluang munculnya fitnah karena ucapan dan perbuatannya yang tidak menentu.
3)   Mencemarkan nama baik keluarga dan masyarakat sekitarnya sehingga merasa malu karenanya.

Menghindari Perilaku Nifaq
a.    Bersikap jujur
Berbohong jelas perbuatan dosa. Sebaliknya, berkata dan berperilaku jujur/benar adalah wajib. Seorang yang jujur/benar pasti akan jauh dari sifat-sifat munafik.
b.    Bersikap amanah
Rasulullah dikenal sebagi orang yang paling terpercaya dalam menjalankan amanah.  Sejak kecil Nabi saw dikenal oleh penduduk Makkah sebagai al-amin (orang yang jujur, dapat dipercaya). Kejujuran dan amanah menjadi kunci sukses Nabi saw. sikap ini harus ditanamkan sejak dini sehingga terhindar dari perilaku nifak.
c.    Meneguhkan perjanjian
Berjanji itu harus ditepati dan melanggar janji berarti berdosa. Bukan sekedar berdosa kepada orang yang kita janjikan tetapi juga kepada Allah. Ingkar janji itu merupakan sifat dan perbuatan syetan. Dan mereka menggunakan janji itu dalam rangka mengelabuhi manusia dan menarik mereka ke dalam kesesatan.
d.    Mengembangkan rasa tanggung jawab
Allah memerintahkan seluruh hamba-Nya agar tidak mengikuti sesuatu yang tidak ada ilmunya. Orang yang berbohong berarti telah memperturutkan hawa nafsu untuk mengikuti apa yang tidak dia ketahui.

KERAS HATI
Pengertian Keras Hati
Kata ghadab secara harfiah berarti marah atau pemarah. Marah dalam pengertian ghadab bersifat negatif. Dengan istilah lain, ghadab (marah) yaitu merasa tidak senang dan panas hati karena suatu sebab, seperti dihina dan lainnya. Marah secara umum mengakibatkan terganggunya aktualisasi diri di dalam kehidupan kita atau marah merupakan penyakit jiwa yang ada di dalam diri manusia. Marah merupakan salah satu satu fitrah manusia yang muncul ketika kebutuhan (needs) dan motif (motive) mereka terhalangi atau terhambat untuk dipenuhi.

Nilai Negatif Perilaku Keras Hati
a.       Sumber keburukan
Jika seseorang marah dan tidak berusaha untuk mengendalikan akan menyebabkan keburukan-keburukan.
1)   Keputusan dan tindakan orang marah cenderung menambah masalah.
Kita tidak boleh memutuskan sesuatu ketika sedang dalam keadaan marah, karena sudah pasti keputusan yang di ambil pasti tidak bijaksana dan pasti keputusannya menjadi tidak adil.
2)   Pemarah menimbulkan kerusakan baik antar manusia.
Orang yang mudah marah atau pemarah sulit mengontrol diri, sehingga semua yang ada di sekitarnya akan menjadi sasaran kemarahannya.
3)   Pemarah perusak hubungan baik antar manusia.
Hubungan antara anak dan orang tua bisa menjadi kacau bila salah satu atau keduanya saling memarahi. Persahabatan bias menjadi tidak harmonis bahkan akan bercerai berai bila mereka tidak dapat mengendalikan marah.
b.      Membahayakan kesehatan tubuh 
1)   Efek langsung ke tubuh
Ketika kehilangan kontrol. Pada beberapa kasus, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan sakit kepala mendadak. Dalam jangka panjang, dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Saat marah, suhu badan kita pun naik sehingga tubuh mudah berkeringat.
2)   Letih Ekspresi
Kemarahan tentu membutuhkan energi. Dalam proses itu, hormon stres akan meningkat seakan-akan membuat perasaan bergejolak. Ketika marah, kita mungkin merasa memegang kendali sementara, tapi tanpa disadari hal itu justru menguras habis energi kita. Akibatnya, produktivitas dalam bekerja pun berkurang karena merasa letih.
3)   Sulit tidur
Ketika kita tidur dengan rasa marah, tidur pun tak akan nyenyak. Adapun kekurangan tidur akan menyebabkan pikiran negatif yang akan memicu emosi. Lebih lanjut, insomnia dan masalah tidur lainnya pun akan berdatangan seiring dengan perasaan emosi Anda yang berkelanjutan.
4)   Depresi
Terus-menerus menyimpan rasa marah dapat berujung pada depresi. Terkadang, orang menggunakan amarah untuk meluapkan perasaan depresi dan ketidakberdayaan. Amarah bukanlah rasa alamiah yang menyehatkan. Maka itu, bila terus dirasakan, kesehatan kita pun akan terancam.

Menghindari Perilaku Keras Hati
a.    Meredam rasa amarah dengan cara menahan diri
Menahan amarah memiliki kedudukan, manfaat, dan keutamaan yang tinggi. Seorang laki-laki datang kepada Nabi dan meminta  diberi wasiat. Nabi mewasiatkan kepadanya untuk jangan marah. Hal itu diulangi beberapa kali, menunjukkan pentingnya wasiat tersebut.
b.    Meredam rasa amarah dengan cara beristighfar
Apabila seorang yang sedang marah itu dalam keadaan sedang berdiri, maka berusaha duduk. Dan apabila kemarahan itu dilakukan ketika sedang duduk, maka berusaha tiduran atau berbaring sambil membaca istighfar. Karena kemarahan itu bagaikan bara api yang hanya dapat dipadamkan dengan air. Sikap duduk dari berdiri dan berbaring dari duduk adalah bagian dari airnya berperilaku.
c.    Meredam rasa amarah dengan cara membaca Ta’awudz
Membaca ta’awudz (memohon perlindungan Allah dari godaan syaitan yang selalu membangkitkan amarah. Rasulallah SAW. telah mengajarkan kita untuk mengatasi rasa amarah yang ada di dalam diri kita. Amarah yang disertai dengan bisikan dan tipu daya setan akan mengakibatkan manusia tersesat dan terjerumus kepada murka Allah SWT. Maka Allah melalui syari’atNya yang agung ini melindungi kita dari segala kelicikan dan keburukan-keburukan setan.
d.      Meredam rasa amarah dengan cara berwudhu
Apabila sedang marah, maka berwudulah. Karena berwudu dengan air yang suci dan mensucikan, akan mampu mensucikan semua tindakan yang kurang suci, seperti kemarahan.
e.       Meredam rasa amarah dengan cara merubah posisi
Merubah posisi dalam hal ini, jika kita sedang marah dalam keadaan berdiri maka hendaklah kita duduk, kalau tidak reda juga maka hendaklah kita berbaring.
f.        Meredam rasa amarah dengan cara berdiam diri
Berdiam diri merupakan obat yang sangat mujarab untuk meredam rasa marah karena biasanya orang-orang yang sedang marah suka mengeluarkan kata-kata kotor dan tidak baik.