Friday, August 24, 2018

AKHLAK TERPUJI (amal shalih, toleransi, musawah dan Ukhuwwah)

       AMAL SALEH
       Pengertian Amal Saleh
Amal soleh menurut bahasa diartikan sebagai perbuatan baik yang  mendatangkan pahala, atau sesuatu yang dilakukan dengan tujuan berbuat baik terhadap masyarakat atau sesama manusia.
Secara istilah amal soleh adalah perbuatan bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah atau menunaikan kewajiban agama yang dilakukan dalam bentuk berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau sesama manusia. Amal soleh adalah setiap pekerjaan yang baik, bermanfaat dan patut dikerjakan, baik pekerjaan yang bersifat ubudiyah (seperti; sholat, puasa, zakat, haji dan lain-lain) atau pekerjaan yang bersifat sosial (seperti; menolong orang lain, menyantuni anak yatim, peduli pada sesama dan lain-lain)


Membiasakan Beramal saleh dalam Kehidupan sehari-hari
Membiasakan beramal soleh dalam arti luas, bagi umat Islam adalah suatu kewajiban. Karena nilai baik atau tidaknya seseorang ditentukan oleh amal perbuatannya. Sebuah kaum mengalami kemajuan atau kehancuranpun disebabkan karena perilaku baik atau tidak bangsanya.
Dasar hukum yang menunjukkan tentang pentingnya amal soleh adalah firman Allah :
“Barangsiapa yang mengerjakan amal soleh, baik laki-laki maupun   perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl : 97)
Membiasakan beramal soleh dalam kehidupan sehari-hari adalah sebuah keharusan. Maka kita harus mengetahui prinsip-prinsip amal saleh antara lain :
a.       Niat yang lurus
Dalam ajaran agama Islam, niat adalah adalah salah satu factor penentu amal seseorang. Oleh karena itu, setiap akan melakukan sesuatu hendaklah kita luruskan niat dan tujuan, yaitu hanya karena Allah.
b.      Ada manfaat
Setiap perbuatan yang hendak dilakukan harus benar-benar bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Baik untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat, karena Islam mengajarkan bahwa perbuatan yang tidak bermanfaat tidak boleh dilakukan, karena termasuk perbuatan sia-sia.
c.       Benar prosesnya
Satu perbuatan dapat disebut sebagai amal soleh atau tidak, dilihat dari prosesnya bertentangan atau tidak dengan ajaran agama.
Ciri-ciri Orang yang Beramal Saleh
Nilai-nilai Positif Beramal Saleh
Setiap kita melakukan perbuatan yang kita laukan akan memberikan akibat kepada kita, apabila kita melakukan perbuatan baik maka akibat yang akan kita terimapun baik. Berikut ini nilai-nilai positif beramal soleh :
a.       Meningkatkan Kualitas Kemanusiaan
Keimanan merupakan kebutuhan hidup manusia, menjadi pegangan keyakinan dan motor penggerak untuk perilaku dan amal (aktivitas) manusia. Iman sebagai syarat utama dalam mencapai kesempurnaan (insane utama) dan merupakan langkah awal untuk menuju kesalehan dan mewujudkan perilaku, amal saleh dan pengorbanan manusia bagi pengabdian kepada Allah, karena iman juga terkait dengan amal saleh.
b.      Menghargai Waktu
Orang yang beramal saleh selalu meghargai waktu, karena waktu yang terjadi sekarang tidak mungkin terulang pada masa yang akan datang.
c.       Membawa Kebahagiaan
Selain membawa kebahagiaan untuk diri sendiri, amal soleh juga membawa kebahagiaan dan kebaikan untuk orang lain.

TOLERANSI
Pengertian Toleransi
Kata toleransi berasal dari bahasa latin tolerare yang berarti berusaha untuk tetap bertahan hidup, tinggal atau berinteraksi dengan sesuatu yang sebenarnya tidak disukai atau disenangi. Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata toleransi berarti sifat atau sikap toleran. Kata toleran sendiri di definisikan sebagai bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.
Dalam bahasa Arab, istilah toleransi dikenal dengan tasamuh yang berarti kemuliaan, lapang dada, ramah dan suka memaafkan.  Secara umum, konsep tasamuh mengandung makna kasih sayang (ar-Rahmah), keadilan (al-‘Adalah), keselamatan (al-Salam) dan ketauhidan (al-Tauhid). Konsep-konsep tersebut memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya, konsep tersebut merupakan ciri khas Islam yang membedakan tolransi persfektif Islam dengan lainnya.
Toleransi Menurut al Qur’an dan Sunnah
Toleransi dalam al Qur’an diterangkan dalam:
a.       QS. Al Isra : 70, yang menjelaskan tentang kemuliaan manusia apapun agama, bangsa dan kesukuannya.
b.      Perbedaan bahwa manusia dalam agama dan keyakinan merupakan realitas yang dikehendaki Allah swt yang telah memberi mereka kebebasan untuk memilih iman dan kufur. Diterangkan dalam QS. Hud : 118
c.       Seorang muslim tidak dituntut untuk mengadili kekafiran seseorang atau menghakimi sesatnya orang lain. Allah sajalah yang akan menghakiminya nanti. Diterangkan dalam QS. Al Hajj : 68-69
d.      Keyakinan bahwa Allah swt memerintahkan untuk berbuat adil dan mengajak kepada budi pekerti mulia meskipun kepada orang musyrik. Allah juga mencela perbuatan zalim meskipun terhadap kafir. Diterangkan dalam QS. Al Maidah : 8

Membiasakan Perilaku Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari
Memiliki sikap toleransi adalah suatu keharusan dalam Islam, Islam sendiri mengandung pengertian agama yang damai,  selamat dan menyerahkan diri. Islam adalah rohmatal lil ‘alamiin (agama yang menjadi rahmat bagi seluruh alam). Islam selalu menawarkan dialog dan toleransi dalam bentuk saling menghormati dan tanpa paksaan.
Dalam sejarah Islam, Nabi telah memberikan banyak contoh yang mengajarkan kepada kita pentingnya toleransi. Diantaranya; diceritakan Nabi Muhammad saw memberi makan seorang Yahudi miskin setiap hari dengan terus menghargai keyakinannya dan tanpa memaksakan agama Islam baginya. Dalam kisah lain diriwayatkan oleh Imam Bukhori, bahwa suatu ketika ada jenazah orang Yahudi melintas disebelah Nabi saw dan para sahabat, seketika Nabi saw berhenti dan berdiri. Kemudian salah seorang sahabat berkata: kenapa engkau berhenti ya Rasulullah? Padahal itu adalah jenazah orang Yahudi? Nabi bersabda : bukankah dia juga manusia?. Subhanallah!
Toleransi dalam pergaulan hidup antar umat beragama yang didasarkan kepada : Setiap agama menjadi tanggung jawab pemeluk agama itu sendiri dan memiliki betuk ibadah (ritual) dengan system dan tata cara sendiri yang dibebankan serta menjadi tanggung jawab orang yang memeluknya. Atas dasar itu, maka toleransi dalam pergaulan hidup antar umat beragama bukanlah toleransi dalam masalah-masalah keagamaan, melainkan dalam sikap keberagaman pemeluk agama dalam pergaulan hidup antara umat beragama dalam masalah kemasyarakatan atau kemaslahatan umum.

Ciri-ciri Orang yang berperilaku Toleransi
a.       Selalu menghargai perbedaan
b.      Menghormati keputusan orang lain
c.       Tidak merasa lebih dibandingkan yang lain
d.      Memahami dalam kehidupan ini selalu terdapat perbedaan
e.       Tidak menjadikan perbedaan sebagai masalah

Nilai-nilai Positif Orang yang berperilaku Toleransi
1.      Memiliki banyak teman dan saudara dari berbagai kalangan
2.      Terciptanya kenyamanan hidup
3.      Terciptanya keadilan dan dijauhkan dari sifat diskriminasi

MUSAWAH
Pengertian Musawah
Secara bahasa musawwah adalah persamaan. Sedangkan secara istilah musawwah adalah persamaan dan kebersamaan serta penghargaan terhadap sesama manusia sebagai makhluk Tuhan.
Musawwah juga dapat diartikan dengan persamaan derajat, artinya sikap seseorang yang memandang dirinya sama atau sejajar dengan orang lain. Bagaimanapun, dalam kehidupan ini selalu ada perbedaan, akan tetapi perbedaan tersebut tidak lebih dari sekedar penanda identitas antara satu dan yang lainnya.
Membiasakan Berperilaku Musawah dalam Kehidupan Sehari-hari
Merasa diri sejajar dengan orang lain adalah sifat terpuji, membiasakan diri merasa sejajar dengan orang lain adalah sifat yag dapat mendatangkan kebaikan-kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Ciri-ciri Orang Yang Berperilaku Musawah
Orang yang memiliki sifat musawwah dapat dilihat dari tingkah lakunya setiap hari, diantaranya adalah:
a.       Tidak sombong
b.      Menghargai karya orang lain
c.       Menghargai kedudukan dan profesi orang lain
d.      Menerima kritikan sebagai saran yang membangun
e.       Tidak merasa paling benar
f.        Menyadari kekurangan dirinya dan menerima kekurangan orang lain 

Nilai-nilai Positif Musawwah
Nilai-nilai positif orang yang berperilaku musawwah diantaranya adalah :
a.       Terciptanya hidup yang damai dan tentram
b.      Terciptanya kehidupan yang harmonis karena sikap saling menghargai
c.       Terhindar dari perbuatan memaksakan kehendak

UKHUWAH
Pengertian Ukhuwah
Ukhuwah (brotherhood) biasa diartikan sebagai “persaudaraan”. Ukhuwah dalam konteks bahasa Indonesia, memiliki arti sempit seperti saudara kandung dan dalam arti yang luas ukhuwah adalah hubungan pertalian antara sesama manusia dan hubungan kekerabatan yang akrab diantara mereka.
Dalam pengertian yang luas, ukhuwah adalah suatu sikap yang mencerminkan rasa persaudaraan, kerukunan, persatuan dan solidaritas yang dilakukan seseorang terhadap orang lain atau suatu kelompok pada kelompok lain dalam interaksi sosial.
Munculnya sikap ukhuwah dalam kehidupan masyarakat disebabkan adanya dua hal, yaitu :
a.       Adanya persamaan, baik dalam masalah keyakinan, wawasan, pengalaman, kepentingan, tempat tinggal dan cita-cita.
b.      Adanya kebutuhan yang dirasakan hanya dapat dicapai dengan melakukan kerja sama dengan orang lain

Macam-macam Ukhuwah
Ada beberapa macam bentuk ukhuwah yang sangat besar peranannya dalam kehidupan kita, yaitu :
a.      Ukhuwah keagamaan
Prinsip ukhuwah Islamiyah (fi din al-Islam) harus diorientasikan pada delapan prinsip pokok, yaitu :
1.      Ukhuwah Islamiyah ditegakkan atas aqidah yang mantap, yakni aqidah yang disimpulkan dalam kalimat sahadat
2.      Al tasamuh fi al ikhtilaf (toleransi dalam setiap perbedaan)
3.      At ta’awun (saling menolong antar sesama)
4.      Al tawazun (sikap seimbang antara semua bidang)
5.      Al tawassuth (bersikap sederhana dan tidak memihak)
6.      Al wahdan wa ittishal (integritas dan konsolidasi di semua bidang)
7.      Memandang Islam sebagai rohmatal lil ‘alamin
8.      Membentuk pemerintahan yang Islami  
b.      Ukhuwah kebangsaan
Agama Islam tidak hanya mengenal ukhuwah diniyah atau Islamiyah saja, Islam juga memiliki ajaran tentag ukhuwah kebangsaan atau yang kita kenal dengan ukhuwah wathaniyyah, yaitu ukhuwah yang tumbuh dan berkembang atas dasar nasionalisme. Dapat diterjemahkan bahwa Islam mengajarkan persaudaraan sebagai bangsa walaupun berbeda agama.

Dalam al Qur’an dijelaskan bahwa perbedaan adalah hukum yang berlaku dalam kehidupan ini.Beberapa konsep mendasar dari ukhuwah masyarakat madani yang dibangun oleh saw antara lain;
1)      Egalitarisme
2)      Penghargaan kepada orang berdasarkan pada prestasi, bukan kesukuan, keturunan, ras dan lain sebagainya.
3)      Keterbukaan partisipasi seluruh anggota masyarakat
4)      Penegakan hokum dan keadilan
5)      Toleransi dan pluralism
6)      Musyawarah
Ukhuwah kebangsaan akan terwujud secara sempurna apabila setiap masyarakat memiliki sikap yang sama walaupun dalam perbedaan, sikap-sikap tersebut adalah :
a.       Akomodatif; adanya kesediaan untuk saling memahami pendapat, aspirasi dan kepentingan sesame
b.      Selektif; adanya sikap kritis untuk menganalisa dan memilih yang terbaik dan lebih memberi maslahat serta memberi manfaat dari beberapa alternative yang ada
c.       Integrative; kesediaan untuk menyesuaikan dan menyelenggarakan berbagai macam kepentingan dan aspirasi secara benar, adil dan proporsional.
c.       Ukhuwah fi al-wathaniyah wa al nasab
Ukhuwah fi al-wathaniyah wa al nasab adalah saudara dalam seketurunan dan kebangsaan. Model ukhuwah ini lebih sempit dari bentuk sebelumnya, karena lingkup persaudaraannya hanya meliputi persaudaraan sebangsa dan setanah air.
d.      Ukhuwah Insaniyah
Ukhuwah insaniyah adalah persaudaraan sesama umat manusia. Dalam    ajaran Islam kita mengenalnya dengan istilah ukhuwah basyariyah yaitu ukhuwah yang tumbuh dan berkembang atas dasar kemanusiaan.

Pendekatan Ukhuwah
Ukhuwah dapat dijaga apabila kita mengikuti empat prinsip dasar ukhuwah, yaitu
a.       Ta’aruf
b.      Tafahum
c.       Ta’awun
d.      Tafakul 

Nilai-nilai Positif Ukhuwah
Diantara nilai-nilai positif yang perlu kita perhatikan sebagai upaya menjaga ukhuwah adalah :
a.       Memberitahukan rasa cinta kepada yang kita cinta
b.      Menunjukkan kegembiraan dan senyuman apabila berjumpa
c.       Memohon di do’akan apabila berpisah
d.      Berjabat tangan apabila berjumpa (tidak berlaku bagi yang bukan muhrim)
e.       Melaksanakan silaturrahmi
f.        Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu
g.       Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya
h.       Memenuhi hak ukhuwah saudaranya
Mengucapkan selamat berkenaan pada saat-saat keberhasilan


No comments:

Post a Comment